Kamis, 28 Juni 2018

Pesan Bapak Pimpinan Gontor jelang Yudisium Calon Pelajar di Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo. Kamis Pagi, 28 Juni 2018* *K.H Hasan Abdullah Sahal*

*Pesan Bapak Pimpinan Gontor jelang Yudisium Calon Pelajar di Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo. Kamis Pagi, 28 Juni 2018*

*K.H Hasan Abdullah Sahal*

1. Semuanya saja supaya berkonsentrasi mendengarkan dan menyimak apa yg kami sampaikan. Yang kami sampaikan ini kepada mereka yg pegang handpone, facebook, dan whatss app juga.

2. Penjelasan Pimpinan Pondok lebih penting daripada pengumuman. Pengumuman bisa ditunda kalau pengumuman ini tidak diperhatikan. Yang penting ialah ngerti tentang pondok ini. Bukan hasil ujian, tapi mengerti apa pondok ini, bagaimana dan kemana arah pondok ini.

3. Ini pondok kita bersama. Dengan segala kekuatan dan kelemahannya. Pondok kita, pondok Umat Islam seluruh dunia. Bukan milik penguasa, bukan milik pengusaha, bukan milik organisasi massa, bukan pula milik organisasi politik.

4. Pemilik nya sebagai pemilik amanat, bukan pemilik harta. Pondok bukan milik pimpinan, tapi milik seluruh Umat Islam.

5. Nyawa adalah pinjaman dari Allah. Harta tahta wanita kereta berita senjata adalah pinjaman dari Allah. Jabatan kekuasaan dan kekayaan apa saja adalah pinjaman dari Allah. Sewaktu2 akan dicabut oleh Allah SWT.

6. Hidupmu ini hanya dipinjami oleh Allah 10-20, paling banter 100 tahun. Yang kaya jangan sombong, yang miskin jangan kecewa. Kami pimpinan dipinjami dan menyampaikan amanat ini. Pidato ini adalah amanat yg harus kami sampaikan.

7. Kami mohon maaf jika penerimaan kami kurang baik. Mungkin ada yg dihormati dan diterima oleh jenderal, oleh gubernur, tapi kami hanya menerima dengan tenaga kami yg terbatas. Fasilitas yang terbatas dan keadaan yang serba terbatas.

8. Pondok pesantren diatas hanya Allah dan dibawah hanya tanah. Pasti ada yang kecewa, kok saya di rumah biasanya orang hormati saya. Biasanya saya diciumi tangan saya, cipika cipiki, tapi di Gontor diterima saja tidak. Usikum wa Iyyaya.

9. Ada tamu, yg ingin bertemu saya, memaksa, merayu rayu, ini tokoh nasional, pimpinan kami, ini ini, seribu satu ini. Karena kami di sini ada kegiatan, Kami toolaak!

10. Staff kami langsung jawab, Pak, Nabi saja tidak kami terima oleh Pimpinan Pondok pak! Akhirnya pulang.

11. Kami, Kyai Santri apa Kyai Presiden? Kami Kyai Santri apa Kyai Tamu?  (saantriiiiiii....anggota capel).

12. Kami tidak hanya mendidik anak anak baik saja, tapi untuk menjadi baik, benar dan berguna. Untuk menjadi Mundzirol Qoum. Untuk menjadi PEMBERI PERINGATAN buat masyarakat nanti. Mendidik anak menjadi benar untuk masyarakat lii'lai Kalimatillah.

13. Untuk itu, Kami mencetak manusia ribuan orang. Bukan untuk keluarganya sendiri, partainya sendiri, tapi untuk semua.

14. Apalagi zaman sekarang, zaman NOW. N.O.W. Kita harus jadi pemain. Kita tidak boleh hanya jadi penonton. Yang penting adalah hati nurani dan hatinya Kaya. Harta milik orang baik. Apa yang kamu miliki ialah apa yang kau berikan ke orang lain.

15. Bapak ibu, apa yang kita miliki, bisa saja jadi warisan bisa jadi amal sholeh atau jadi maksiat.

16. Kita membekali anak kita lebih dari itu semua. Saya baru berkali2 ke Eropa Inggris. Islam LARIS disana! Di Den Hag, di Prancis, di Inggris jumatan banyak. Rumah makan Islam, karena terjamin halalnya. Maka jika ada orang lari dari Islam, itu dipertanyakan.

17. Negara2 barat sudah mulai menggali kuburnya masing masing. Dimulai dari kubur moral, kubur mental, menjadi serigalawan serigalawati. Bisanya hanya menjajah. Melihat Indonesia tidak dijajah adalah suatu kegoblokan.

18. Siapa yang memerdekan bangsa Indonesia, siapa yang meneruskan kemerdekaan ini? Santri. Tapi sekarang Kita ini jadi kuda. Tidak jadi kusir nak. Kita harus merdeka dari penjajahan.

19. Pondok pesantren adalah anti kekafiran dan anti penjajahan. Kami berpikir sejak berdirinya pondok. Mendidik santri santri, meninggalkan politik, meninggalkan organisasi2. Kami didik anak anak menjadi pendidik dunia. Mendidik apa saja di bangsa ini. Kalau terpaksa, kalaupun terpaksa jadi PRESIDEN! harus menjadi PRESIDEN! dan akan mendidik presiden presiden dunia yang tidak baik. (TEPUK tangan meriah capel dan walisantri.....) 

20. Very Good Very Fine tidak mau ikut cari yang lain. Anak presiden anak menteri sama. Melanggar, ditilang! Waktunya kerja malam kerja malam.

21. Di sini tidak ada suap tidak karena apa. Bukan karena apa, ini ibarat karena apa, belum punya gigi dikasi kacang.

22. Kalau ada orang buta huruf, dia menjadi kacamata plus, supaya bisa membaca ya tidak bisa membaca. Di Gontor tidak ada suap.

23. Inilah cara kita untuk mendidik anak anak, agar menjadi anak yang berkualitas. Ini yang panitia anak anak bapak, kalau anak bapak tamat akan mengurus ini semua. Subhanallah subhanallah.

24. Bapak ibu, sekarang ini pondok pesantren diburu, diintervensi dan dipecah belah. Alhamdulillah, dunia malah membalik. Pesantren laris pak. Banyak orang yang masukin anaknya Gontor.

25. 3241 pendaftar tahun ini. Anak anak baik semua. Ada yang 27 tahun. Ada yang 11 tahun. Ada dari luar negeri. Sulawesi. Ada bapak ibunya Non muslim/muslimah. ada juga.

26. Tahun kemarin, calon2 diplomat. Dikirim ke sini, dipondokkan ke sini. 6 non Muslimnya. Tahu tentang pondok pesantren. Masha Allah, agar mereka bisa menjelaskan pesantren itu apa.

27. Ada yang dari Muhammadiyah, NU, Persis, Partai Nasdem, PDIP, PKS, PKB.

28. Menteri agama itu, disini pegang peluit. Dulu minum kopi di sini. Minum kopi pakai cap ember bisa jadi menteri.

29. Menteri duduk di sini, semua sama. Per per lainnya. Menteri Pertanian. Jendral duduk di sini. Anaknya Jendral masuk di sini tidak lulus! Iki piye.

30. Bapak2, ibu2, ini pondok kita semuanya. Kalau kurang baik kita perbaiki. Kalau baik kita syukuri. Diatas hanya Allah dibawah hanya tanah.

31. Maka anak anakku sekalian, sabar, insha Allah akan disampaikan hasilnya. Kalau ada yang tidak lulus, suatu ketika bisa kembali ke sini di tahun2 mendatang.

32. Anak anakku sekalian, jangan khawatir. Insha Allah tetap makan beras tidak makan rumput. Jangan tergoda dengan apa yang ada di luar. Ada rebana, nyanyian, ada sepakbola dan keterampilan. Surga kita di sini, surga yang terdidik.

33. Mudah2an, semua yang memberikan pertolongan kepada anak anak sekalian, diberikan sesuai dengan niatnya masing2. Bapak ibu semua mudah2 an dapat ridho, kekuatan dan ketabahan.

www.gontor.ac.id

PERPUSTAKAAN SMA NEGERI 10 BANJARMASIN

      PENDAHULUAN 1.    Latar Belakang Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang tergabung pada sebuah sekolah, dikelola sepenuhny...